Hebat, LTSA Penempatan dan Pelindungan PMI yang Responsif Gender Jadi salah satu Praktik Baik pada United Nations Migration Network Hub.
Jakarta - Sejak penerapan Global Compact for Migration (GCM) for Safe, Orderly and Regular Migration, beberapa negara telah mengintegrasikan tujuan dan prinsip panduannya ke dalam perencanaan, undang-undang, kebijakan, dan praktik nasional. United Nations Migration Network Hub adalah platform virtual yang disediakan bagi pemerintah, pemangku kepentingan, dan pakar untuk mengakses dan berbagi informasi dan layanan terkait migrasi. Hub ini bertujuan untuk mendukung negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam implementasi, tindak lanjut, dan tinjauan implementasi Global Compact for Migration (GCM) dan bertujuan sebagai pusat informasi bukti, praktik, dan inisiatif yang ada.
Pada tahun 2020, sesuai dengan mandat UU No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang memberikan mandat kepada pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan koordinasi dalam memastikan perlindungan baik sosial, hukum dan ekonomi kepada pekerja migran dan keluarganya di setiap tahapan migrasi, termasuk di tingkat desa.
Kementerian Ketenagakerjaan berkerjasama dengan ILO melalui program Safe and Fair telah mengintegrasikan layanan yang responsif gender dari Migrant Worker Resource Center (MRC) dengan Layanan Terpadu Satu Atap Pemerintah (LTSA). Program percontohan ini dilaksanakan selama dua tahun di Kabupaten Cirebon, Tulungagung, Blitar dan Lampung Timur, sebagai salah satu upaya percepatan pelaksanaan UU No. 18 tahun 2017 (UUPPMI) dan optimalisasi fungsi LTSA sesuai mandat pasal 38 UUPPMI tentang Layanan Terpadu Satu Atap untuk Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran serta pelaksanaan mandat pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 59 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pelindungan PMI.
Program Kerjasama ini masuk dalam kategori praktik inovatif dan praktik baik, hal ini dikarenakan praktik ini merupakan yang pertama di Indonesia dimana layanan dukungan kepada perempuan pekerja migran diberikan di bawah satu atap dan satu koordinasi, bersama-sama oleh berbagai pemangku kepentingan baik itu dari unsur Pemerintah, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Women Crisis Center dan Organisasi Perempuan seperti Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, Koalisi Wanita Indonesia dan WCC Mawar Balqis.
Masuk kedalam Repository of Practice https://migrationnetwork.un.org/practice/delivering-one-national-community-level-gender-responsive-one-roof-integrated-services berarti praktik ini menjadi salah satu yang dapat direplikasi untuk menginspirasi mereka yang bekerja dalam mengimplementasikan Global Compact for Migration (GCM) dari tingkat global, nasional, regional dan lokal. Semua praktik telah menjalani peer review sebelum dapat dipublikasikan kedalam platform ini.
Beberapa perkembangan program sampai saat ini adalah tersedianya layanan dan manajemen berbasis Desa yang telah didirikan di Blitar, Tulungagung, Cirebon dan Lampung Timur untuk meningkatkan layanan yang mempromosikan migrasi yang aman dan adil, dan mengurangi risiko kekerasan terhadap pekerja migran perempuan dan perdagangan orang. Lebih dari 1500 pekerja migran perempuan baik potensial, sedang bekerja dan yang purna dan keluarganya diberikan layanan dukungan melalui LTSA-MRC, termasuk: (i) konseling individu dan kelompok tentang migrasi yang aman dan peluang kerja (baik tatap muka dan online); (ii) manajemen kasus dan rujukan dan mediasi informal; dan (iii) konseling psiko-sosial Dari program ini juga, sekitar 200 pekerja migran bergabung dengan serikat pekerja atau asosiasi pekerja migran
Program Pengintegrasian LTSA-MRC ini juga didukung oleh program Safe and Fair: Realizing women migrant workers’ rights and opportunities in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) , sebuah program bersama ILO dan UN Women. Dengan dukungan Uni Eropa yang bertujuan untuk memastikan migrasi yang aman dan adil bagi semua perempuan di ASEAN, termasuk Indonesia
Menanggapi keberhasilan LTSA yang ada di Kemnaker RI, Saiful Ketua Umum Aspataki,"Apresiasi dan Selamat kepada Menaker RI Ida Fauzihah, Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono serta Direktur Bina P3MI Rendra Setiawan", kata Saiful