TETO Apresiasi Persiapan Pembukaan Kembali Penempatan PMI Ke Taiwan Oleh Kemnaker, Aspataki: Semoga Segera Dibuka

JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah melanda hampir semua negara di dunia. Wabah tersebut penularannya sungguh sangat cepat sekali dengan cara menyerang daya tahan tubuh dan dapat membawa dampak kematian dalam waktu singkat. Atas hal tersebut, banyak negara khawatir dan ketakutan, termasuk otoritas Taiwan. Terlebih penyebaran Covid-19 di Indonesia termasuk yang tinggi di negara Asia.

Mempertimbangkan angka positif Covid-19 di Indonesia perharinya, maka Otoritas Taiwan melalui Central Epidemic Command Center (CECC) atau Pusat Komando Epidemi Sentral Taiwan, mengambil keputusan yang ditetapkan oleh Ministry of Labor (MoL) Taiwan pada 4 Desember 2020 lalu untuk memberlakukan penutupan sementara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taiwan. Hal ini sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. 

Merespon keputusan Otoritas Taiwan tersebut dan berdasarkan pertimbangan dari KDEI di Taipei serta Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengambil kebijakan untuk menutup sementara penempatan PMI ke Taiwan melalui Keputusan Dirjen Binapenta dan PKK Nomor 3/100/PK.02.02/I/2021 pada bulan Januari 2021.

Namun mengingat proses penempatan ke Taiwan membutuhkan pelatihan yang hampir memakan waktu kurang lebih selama 3 (tiga) bulan, maka Kemnaker melalui Surat Edaran (SE) Nomor M/1/PK.02.03/I/2021 tentang Proses Penempatan PMI ke Jepang dan Taiwan, masih tetap membolehkan calon PMI yang sudah memiliki ID untuk tetap dapat diproses sampai mendapatkan e-KTKLN, sehingga apabila Otoritas Taiwan membuka kembali penempatan calon PMI sudah siap untuk berangkat.

Berdasarkan koordinasi Kemnaker dengan KDEI di Taipei dan TETO di Jakarta, terdapat beberapa hal penting yang menjadi atensi dari pihak Otoritas Taiwan untuk membuka kembali penempatan PMI ke Taiwan:

Otoritas Taiwan akan mempertimbangkan pembukaan kembali penempatan PMI apabila angka pertambahan Covid-19 di Indonesia berada pada angka di bawah 5.000 orang perhari selama 7 hari berturut-turut.

Pemerintah Indonesia harus merevisi Standard Operating Procedure (SOP) penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru yang menitik beratkan pada tes PCR untuk calon PMI sebelum tiba di P3MI/LPK-LN dan dilakukan tes PCR kembali 3 hari dan dikarantina 1 orang per kamar sebelum keberangkatan ke Taiwan.

Pemerintah Indonesia perlu memastikan kesiapan P3MI/LPK-LN dengan berkoordinasi bersama TETO, bahwa Lembaga penempatan tersebut telah menerapkan Protokol Kesehatan.

Pada bulan Mei 2021, angka positif Covid-19 di Indonesia turun drastis sampai pada angka 3.922 kasus baru perhari. Merespon hal tersebut, Kemnaker pada 27 September 2021  telah menerbitkan SOP Penerapan Protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 untuk P3MI dan BLK-LN dengan mengacu kepada Kepmenaker Nomor 294 Tahun 2020. 

Perkembangan yang cukup menggembirakan bahwa per tanggal 5 Oktober 2021 angka positif Covid-19 di Indonesia kembali turun menjadi 1.404 kasus perhari.

Seiring dengan diterbitkannya SOP tersebut, Kemnaker menjadwalkan Road Show tinjauan lapangan ke beberapa P3MI/LPK-LN bersama-sama dengan KSP, BP2MI dan TETO pada tanggal 5 sampai dengan 7 Oktober yang dimulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah sampai ke Jawa Timur. Hal tersebut dilakukan dalam rangka supervisi guna memastikan bahwa P3MI/LPK-LN telah siap untuk menerapkan Protokol Kesehatan sesuai dengan SOP yang diterbitkan oleh Kemnaker.

P3MI/LPK-LN yang dikunjungi adalah:

Jawa Barat : 

1. PT Karya Semesta Sejahtera beserta LPK-LN.

2. PT Putra Jabung Persada beserta LPK-LN.

3. LPK-LN Berhasil Langgeng Kencana PT Laatansa Lintas Internasional beserta LPK-LN Jawa Tengah

4. PT Indotak Jaya Abadi beserta LPK-LN.

5.PT Dewi Pengayom Bangsa beserta LPK-LN Jawa Timur.

6. LPK-LN Prima Duta Sejati PT Bangun Gunung Sari beserta LPK-LN.

7. PT Mulia Laksana Sejahtera beserta LPK-LN.

8. PT Perwita Nusaraya beserta LPK-LN

Kunjungan ke beberapa P3MI dan LPK-LN yang merupakan representasi seluruh P3MI/LPK-LN yang menempatkan ke Taiwan diharapkan dapat menjadi input bagi pihak TETO, bahwa P3MI dan LPK-LN sudah menerapkan Protokol Kesehatan dan siap untuk melakukan penempatan kembali ke Taiwan.

Hasil dari Road Show ini, akan dilaporkan Kemnaker ke pihak TETO dan akan diteruskan ke Mol dan CECC sebagai pertimbangan agar penempatan PMI ke Taiwan segera dibuka kembali. Sebagai pertimbangan juga bahwa Indonesia sangat serius dalam penanganan Covid-19. Berdasarkan penilaian John Hopkins University menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara terbaik di dunia dalam penanganan Covid-19 karena berhasil menurunkan rasio positif dengan sangat drastis.

Sebagai informasi ada 6.000 lebih PMI yang tertunda keberangkatannya ke Taiwan akibat Covid-19. Kemnaker telah melakukan hal-hal yang menjadi atensi Otoritas Taiwan, baik dengan menetapkan SOP P3MI dan LPK-LN yang didalamnya mengatur kewajiban tes PCR untuk calon PMI, karantina ketat dan cek fisik P3MI/LPK-LN. Besar harapan Kemnaker, bahwa apa yang sudah dilakukan ini menjadi pertimbangan penting oleh otoritas Taiwan untuk membuka kembali penempatan PMI ke Taiwan.

Yenying Su, Secretary of Consular Division mengapresiasi kepada Kemnaker atas undangannya kepada TETO untuk dapat mengunjungi beberapa P3MI dan LPK LN yang ada di Bekasi dan Cirebon, Propinsi Jawa Barat.

"Terkait penerapan standar protokol kesehatan, kami kira sudah cukup memenuhi standar yang berlaku, hanya saja perlu sedikit tambahan perbaikan, tapi kami percaya kepada Kemnaker akan terus mengevaluasi sehingga dapat di sempurnakan. Kami menginginkan agar kedepan kerjasama dan kolaborasi yang selama ini telah dilakukan bisa terus dipertahankan," ungkap Yenying Su yang mendampingi dari TETO Kim Cho, Secretary of Consular Division, Cynthia

Direktur Bina Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Kemnaker Rendra Setiawan, menyampaikan terima kasih atas komunikasi dan kolaborasi yang baik selama ini antara Kemnaker dan TETO.

"Kami berharap komunikasi ini tetap terus terjaga sehingga menciptakan suasana yang baik dan kondusif," harap Rendra Setiawan.

Ia menjelaskan, Road Show Kemnaker Bersama TETO dan KSP ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa P3MI/BLK-LN sudah melaksanakan protokol Kesehatan sesuai yang diharapkan Otoritas Taiwan.

Menurut Rendra, Kemnaker sangat serius dalam melakukan pemantauan protokol Kesehatan terhadap P3MI dan BLK-LN. tidak hanya sarananya, namun juga calon PMI yang akan berangkat ke negara-negara penempatan. Hal ini penting karena para CPMI ini secara tidak langsung membawa nama Indonesia. Untuk itu, Kemnaker serius apabila ada P3MI/BLK-LN yang tidak mematuhi Protokol Kesehatan akan menindak tegas. 

Pembuatan SOP protokol Kesehatan yang ketat, menyiapkan karantina, dan road show kata Rendra, untuk memastikan kesiapan P3MI/BLK-LN ini kami lakukan, untuk menyampaikan pesan kepada Otoritas Taiwan bahwa pemerintah Indonesia sudah siap untuk dibuka kembali penempatan PMI ke Taiwan. 

Aji Erlangga, Tenaga Ahli Madya KSP menambahkan, pihaknya menginginkan baik dari pihak Kemnaker maupun P3MI, bisa menyesuaikan standar yang diinginkan oleh TETO. Semoga segala persiapan yang telah dilakukan selama ini berjalan lancar, sehingga proses penempatan bisa segera dilaksanakan. 

Dari Bandung Jawa Barat, Saiful Ketum DPP Aspataki sangat berharap penempatan PMI ke Taiwan dapat segera dibuka khususnya yang telah berproses, kata Saiful

Sumber : LINDO

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel