MAKNA 10 NOPEMBER BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA
Senin, 11 November 2019
Edit
"Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran tentara dan milisi pro-kemerdekaan Indonesia dan tentara Britania Raya dan India Britania. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.[2] Usai pertempuran ini, dukungan rakyat Indonesia dan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat. 10 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia".
MAKNA 10 NOPEMBER BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA
BRUNEI ( ASPATAKI CHANNEL ). Semangat membara bagi Pekerja Migran Indonesia sebelum bekerja ke Luar Negeri. Meningggalkan keluarga tercinta nan jauh disana, semangat membara ingin merubah nasib bekerja jauh dari keluarga, " kalau laki laki gak masalah, tapi ini adalah srikandi srikandi pejuang devisa meninggalkan orang tua, suami bahkan anak anak yang dicintainya, luar biasa Perjuangan mereka", demikian kata Saiful Ketua Umum DPP Aspataki.
"Staf kantor yang melayani proses, mengantar medical, mengurus ID dan Perjanjian Penempatan, mengurus paspor, mengintervie dengan calon pengguna atau juga dengan agency, dengan Perusahaan dimana rekan rekan dulu berproses, maka semua adalah Pejuang buat kita semua, semua saling membutuhkan sehingga akan menjadi lebih nikmat apabila kita sama sama saling mengenang peran Perjuangan sesama, kita harus mutual diantara kita masing masing", kata Saiful.
Setelah bekerja, PMI yang selama ini proses melalui Perusahaan Penempatan yang bermitra dengan agency di luar negeri harus mematuhui semua aturan di negara penempatan, sesuai Perjanjian Kerja ( PK ) dan sesuai dengan Perjanjian Penempatan (PP) yang ditandatangani bersama.
" Terkadang selama bekerja permasalahan selalu saja terjadi, majikan cerewet, anak majikan nakal, Nenek atau Kakek rewel dan lain lain sesuatu yang wajar dan itulah seni kita bekerja dan seni dalam Perjuangan, semakin sulit perjalanan kita sejak dari kampung, di BLKLN, di saat bekerja adalah perjuangan para pahlawan Devisa sehingga ketika sukses agar berhati hati, hemat dalam menggunakan hasil bekerja", ujar Saiful
Terakhir Saiful berpesan "agar rekan rekan Pahlawan Devisa pada 10 Nopember ini, khususnya setelah sukses agar menyempurnakan sebutan Pahlawan Devisa dengan tidak melupakan orang orang yang telah berjasa menjadikan kalian semua bisa bekerja di negara orang", demikian harapan Saiful Ketum Aspataki.
MAKNA 10 NOPEMBER BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA
BRUNEI ( ASPATAKI CHANNEL ). Semangat membara bagi Pekerja Migran Indonesia sebelum bekerja ke Luar Negeri. Meningggalkan keluarga tercinta nan jauh disana, semangat membara ingin merubah nasib bekerja jauh dari keluarga, " kalau laki laki gak masalah, tapi ini adalah srikandi srikandi pejuang devisa meninggalkan orang tua, suami bahkan anak anak yang dicintainya, luar biasa Perjuangan mereka", demikian kata Saiful Ketua Umum DPP Aspataki.
Mengurus dokumen kependudukan, belajar di BLKLN cukup lama bahkan ada yang sampai enam ( 6 ) bulan belum berangkat, suka duka dialami semua pahlawan Devisa. " bagaimana instruktur bahasa, cantonis, mandarin, Inggris srtiap hari diajarkan oleh guru guru bahasa semenjak tidak bisa bicara sampai mahir bicara, Guru guru inipun juga Pahlawan buat Pekerja Migran", kata Saiful mengingatkan teman teman jangan gampang melupakan orang yang selama ini mendidik dan melatih di BLKLN dimana dulu teman teman belahar.
"Staf kantor yang melayani proses, mengantar medical, mengurus ID dan Perjanjian Penempatan, mengurus paspor, mengintervie dengan calon pengguna atau juga dengan agency, dengan Perusahaan dimana rekan rekan dulu berproses, maka semua adalah Pejuang buat kita semua, semua saling membutuhkan sehingga akan menjadi lebih nikmat apabila kita sama sama saling mengenang peran Perjuangan sesama, kita harus mutual diantara kita masing masing", kata Saiful.
Setelah bekerja, PMI yang selama ini proses melalui Perusahaan Penempatan yang bermitra dengan agency di luar negeri harus mematuhui semua aturan di negara penempatan, sesuai Perjanjian Kerja ( PK ) dan sesuai dengan Perjanjian Penempatan (PP) yang ditandatangani bersama.
" Terkadang selama bekerja permasalahan selalu saja terjadi, majikan cerewet, anak majikan nakal, Nenek atau Kakek rewel dan lain lain sesuatu yang wajar dan itulah seni kita bekerja dan seni dalam Perjuangan, semakin sulit perjalanan kita sejak dari kampung, di BLKLN, di saat bekerja adalah perjuangan para pahlawan Devisa sehingga ketika sukses agar berhati hati, hemat dalam menggunakan hasil bekerja", ujar Saiful
Terakhir Saiful berpesan "agar rekan rekan Pahlawan Devisa pada 10 Nopember ini, khususnya setelah sukses agar menyempurnakan sebutan Pahlawan Devisa dengan tidak melupakan orang orang yang telah berjasa menjadikan kalian semua bisa bekerja di negara orang", demikian harapan Saiful Ketum Aspataki.